Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari
pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat
khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran
deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something
else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini
dikenal dengan pola silogisme.
Contoh kalimat deduktif secara langsung :
1. Pola kalimat
Tidak
satupun S adalah P.
Tidak satupun P adalah S.
Contoh kalimat:
Contoh kalimat:
- Tidak satupun manusia bisa terbang.
Tidak satupun
yang bisa terbang adalah manusia.
- Tidak satupun keyboard adalah drum.
·
Tidak satupun drum
adalah keyboard.
2. Pola Kalimat
Tidak
satupun S adalah P.
Semua
S adalah tidak P.
contoh kalimat:
contoh kalimat:
- Tidak satupun kucing adalah bertelur.
Semua kucing
adalah tidak bertelur.
- Tidak satupun ikan bisa berlari.
Semua yang berlari adalah tidak ikan.
3. 5. Pola
kalimat
Semua
S adalah P.
Tidak
satupun S adalah tidak P.
Tidak
satupun tidak P adalah S.
contoh kalimat:
contoh kalimat:
- Semua cabai adalah pedas.
Tidak satupun
cabai adalah tidak pedas.
Tidak satupun yang tidak pedas adalah cabai.
Tidak satupun yang tidak pedas adalah cabai.
- Semua luka adalah berdarah.
Tidak satupun luka adalah tidak berdarah.
Tidak satupun yang tidak berdarah adalah luka.
Tidak satupun yang tidak berdarah adalah luka.
4. 1. Pola kalimat:
Semua S
adalah P.
Sebagian P adalah S.
contoh kalimat:
contoh kalimat:
- Semua ikan hidup dilaut.
Sebagian yang
hidup dilaut adalah ikan.
- Semua anjing bisa menggigit.
Sebagian yang bisa menggigit adalah anjing.
5. Pola kalimat
Semua S
adalah P.
Tidak satupun S adalah tidak P.
contoh kalimat;
contoh kalimat;
- Semua luka berdarah.
Tidak satupun
luka tidak berdarah.
- Semua es adalah dingin.
Tidak semua es tidak dingin.
Sumber:
http://makinkribo.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar