Minggu, 12 Februari 2012

Pengaruh Situasi


 

Pengaruh Situasi Konsumen
Menurut Engel,dkk (1994) pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek.
Sedangkan menurut Mowen dan Minor (1998) situasi konsumen adalan faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Berikut ini adalah 5 karakteristik situasi pembelian :
  1. Lingkungan Fisik
    Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen
  1. Lingkungan Sosial
    Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut.
  2. Waktu
    Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen.
  1. Tujuan
    Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri.
  2. Suasana Hati
    Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi
Jenis-jenis Situasi Konsumen
- Komunikasi : suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komponen Komunikasi :
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
- Pembelian : adanya penukaran benda dengan harta (uang).
a. Berdasarkan Objeknya
Jual beli berdasarkan objek dagangnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Jual beli umum, yaitu menukar uang dengan barang.
2) Jual beli as-Sharf (Money Changer), yaitu penukaran uang dengan uang.
3) Jual beli muqayadhah (barter), yaitu menukar barang dengan barang.
b. Berdasarkan Standardisasi Harga
1) Jual Beli Bargainal (tawar menawar), yaitu jual beli di mana penjual tidak memberitahukan modal barang yang dijualnya.
2) Jual Beli Amanah, yaitu jual beli di mana penjual memberitahukan modal barang yang dijualnya.
Dengan dasar ini, jual beli ini terbagi menjadi tiga jenis:
a) Jual beli murabahah, yaitu jual beli dengan modal dan keuntungan yang diketahui.
b) Jual beli wadhi’ah, yaitu jual beli dengan harga di bawah modal dan kerugian yang diketahui.
c) Jual beli tauliyah, yaitu jual beli dengan menjual barang sama dengan harga modal, tanpa keuntungan atau kerugian.
Ditinjau dari cara pembayaran, jual beli dibedakan menjadi empat macam:
  1. Jual beli dengan penyerahan barang dan pembayaran secara langsung (jual beli kontan).
  2. Jual beli dengan pembayaran tertunda (jual beli nasi’ah).
  1. Jual beli dengan penyerahan barang tertunda.
  1. Jual beli dengan penyerahan barang dan pembayaran sama-sama tertunda.
- Pemakaian
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa merupakan situasi atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.

Berikut ini adalah beberapa situasi yang dapat mempengaruhi seseorang untuk membeli suatu barang :
1. situasi kebutuhan sehari-hari.
Merupakan dimana seseorang berhadapan dengan keadaan yang membutuhkan suatu barang produksi untuk di konsumsi. Situasi ini merupakan hal yang rutin dan terkadang sifatnya harus dipenuhi. Contohnya adalah kebutuhan pangan sehari-hari karena setiap harinya seseorang membutuhkan makan untuk bekerja, juga sandang untuk dipakai setiap harinya, dan papan untuk berteduh dan melakukan aktifitas pribadi.
2. Situasi keuangan.
Situasi dimana seseorang memiliki atau tidak memiliki cukup uang untuk membeli sesuatu. Jika seseorang memiliki uang yang cukup atau bahkan lebih, maka dia dapat membeli kebutuhan dasar yang diperlukannya dan mungkin juga dapat membeli barang tambahan yang sifatnya tidak terlalu mendesak. Orang yang memiliki kondisi keuangan berlebih juga dapat membeli barang dari mulai yang murah bahkan yang mahal. Sedangkan seseorang yang memiliki uang yang cukup bahkan kurang, haruslah memiliki daftar dari apa yang ingin dibelanjakannya agar kebutuhan dasarnya dapat dijangkau. Jika seseorang dengan keuangan yang kurang cukup tidak pintar dalam mengelola keuangannya, maka akan berakibat fatal bagi hidupnya.
3. Situasi interaksi
Orang dalam membeli sesuatu dikarenakan kebutuhan yang diperlukannya. Tapi terkadang ada juga seseorang yang membeli suatu barang dikarenakan adanya interaksi dengan orang lain. Contohnya saja, seseorang membeli suatu barang setelah seorang sales menawarkan dan memperagakan barang yang dijualnya sehingga seseorang merasa tertarik dengan barang tersebut, terlepas dari barang tersebut diperlukan baginya ataupun berguna atau tidak baginya.
4. Situasi kondisi barang produksi
Dalam memproduksi suatu barang, produsen pastinya telah melakukan suatu riset agar pengembangan barangnya tersebut dapat laris dipasaran. Baik dari segi promosi maupun kondisi fisik barang produksi tersebut. Seringkali para konsumen tertarik dengan kondisi dari barang produksi tersebut, misalnya saja : adanya diskon yang cukup besar, warna kemasan yang menarik, ada promo dengan hadiah jika membeli suatu barang, maupun berbagai keringanan seperti buy 2 get 1 dsb.
Interaksi Orang-Situasi
Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen dengan gaya hidup believer. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu
menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa
menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
Gaya hidup pembelian juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
keputusan pembelian konsumen atas sesuatu. Konsumen dengan gaya
hidup believer ternyata juga mengikuti mode-mode pakaian khususnya misalnya celana
jeans sehingga gaya hidup mereka berpengaruh terhadap keputusan pembelian
yang dilakukan. Situasi pembelian dan gaya hidup terhadap mode bagi
konsumen dengan gaya hidup believer ternyata cukup tinggi mampu
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan pengaruhnya sebesar
68%.

Pengaruh Situasi Yang Tidak Terduga
Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang. Misalnya mahasiswi yang akan mengikuti ujian dan lupa membawa bolpoin dan pensil, maka secara otomatis dia akan membeli dulu bolpoin dan pensil sebelum mengikuti ujian tersebut.
Sumber: http://hadasiti.blogspot.com/2011/10/pengaruh-situasi-konsumen.html

Pengaruh Keluarga

PENGARUH KELUARGA & PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA
Pengantar
Keluarga adalah pengaruh utama pada perilaku konsumen anggotanya. Ada banyak contoh tentang bagaimana keluarga mempengaruhi perilaku konsumsi anggotanya. Seorang anak belajar bagaimana menikmati permen dengan mengamati seorang kakak atau adik, belajar penggunaan dan nilai uang dengan mendengarkan dan menonton orang tuanya. Keputusan tentang mobil baru, perjalanan liburan, atau apakah untuk pergi ke sebuah perguruan tinggi lokal atau luar kota adalah konsumsi keputusan biasanya dibuat dalam konteks keluarga. Sebagai unit konsumsi utama, keluarga adalah juga merupakan target utama bagi Pemasaran produk dan jasa.

KELUARGA
Pentingnya unit keluarga atau Rumah tangga dalam perilaku konsumen muncul karena dua alasan:
1. Banyak produk yang dibeli oleh unit keluarga.
2. Individu keputusan membeli mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya.
Bagaimana keluarga atau rumah tangga membuat keputusan pembelian tergantung pada peran
berbagai anggota keluarga dalam pembelian, konsumsi, dan pengaruh produk. Produk rumah tangga seperti makanan dan sabun dapat dibeli oleh seseorang tetapi dikonsumsi oleh banyak orang, sedangkan barang-barang perawatan pribadi, seperti kosmetik atau krim cukur, mungkin dibeli oleh anggota keluarga individual untuk konsumsi sendiri. Rumah dan mobil, di sisi lain, sering dibeli oleh kedua pasangan, mungkin dengan keterlibatan anak-anak atau anggota lain dari keluarga. Kunjungan ke pusat perbelanjaan sering melibatkan beberapa anggota keluarga membeli pakaian dan aksesoris, sesuatu dengan dosis berat pengaruh oleh anak-anak anggota keluarga s mungkin membeli pakaian dibayar dan disetujui oleh orang tua, sedangkan remaja mungkin mempengaruhi pembelian pakaian orangtua. Terlepas dari berapa banyak anggota keluarga yang hadir ketika item yang dibeli, anggota keluarga lain memainkan peran penting dalam pembelian. Hanya karena menjadi ibu bagi dua anak muda, itu adalah tanggung jawabnya untuk membeli makanan bagi keluarga dan bertindak sebagai individu di pasar. Ini tidak berarti bahwa keputusan itu tidak dipengaruhi oleh preferensi dan kekuatan anggota keluarga lainnya. Meskipun Komunikasi pemasaran biasanya ditujukan kepada individu, pemasar harus mempertimbangkan situasi konsumsi dan struktur keluarga sebelum memutuskan komunikasi tertentu atau metode iklan untuk menarik segmen mereka.
Apa itu Keluarga?
Sebuah keluarga adalah sekelompok dua atau lebih orang yang terkait oleh darah, perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama. Para keluarga inti adalah kelompok langsung dari ayah, ibu, dan anak (ren) hidup bersama. Keluarga besar adalah keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman dan bibi, sepupu, dan orang tua-di-hukum. Keluarga di mana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi, sedangkan yang ditetapkan oleh pernikahan adalah keluarga prokreasi. Dalam pengertian yang lebih dinamis, individu-individu yang merupakan sebuah keluarga dapat digambarkan sebagai anggota kelompok sosial yang paling dasar yang tinggal bersama dan berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan mereka pribadi dan bersama.
Apakah Rumah Tangga itu?
Istilah rumah tangga digunakan untuk menggambarkan semua orang, baik terkait dan tidak terkait, yang menempati sebuah unit perumahan. Ada perbedaan signifikan antara rumah tangga dan keluarga istilah meskipun mereka kadang-kadang digunakan secara bergantian. Adalah penting untuk membedakan antara istilah-istilah ini ketika memeriksa data. Istilah rumah tangga menjadi unit yang lebih penting dari analisis bagi pemasar karena pertumbuhan yang cepat dalam keluarga non-tradisional dan non-keluarga rumah tangga. Di antara non-keluarga rumah tangga, sebagian besar terdiri dari orang yang hidup sendirian. Non-keluarga rumah tangga yang tersisa termasuk orang-orang yang terdiri dari orang tua yang hidup dengan non-anggota keluarga. Sebagai contoh, orang-orang dari seberang Markas Seks Berbagi Hidup, teman hidup bersama, dan jenis kelamin yang sama
pasangan.
Variabel yang Mempengaruhi Struktural Keluarga dan Rumah Tangga
Variabel struktural meliputi usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan, kehadiran anak, dan status pekerjaan. Sebagai contoh, analis konsumen memiliki minat besar dalam apakah keluarga memiliki anak dan berapa banyak yang mereka miliki. Anak-anak keluarga meningkatkan permintaan untuk pakaian, makanan, furniture, rumah, perawatan medis, dan pendidikan, sementara mereka mengurangi permintaan untuk item diskresioner banyak, termasuk perjalanan, tinggi-harga restoran, dan pakaian dewasa. Perubahan struktural lain yang mempengaruhi jenis produk yang diproduksi. Sebagai contoh, di Jepang, perusahaan teknologi tinggi telah membentuk sebuah konsorsium untuk standarisasi teknologi yang telah dikembangkan untuk memantau dan mengelola rumah tangga.
Variabel yang Mempengaruhi Sosiologi Keluarga dan Rumah Tangga
Pemasar dapat memahami keluarga dan keputusan rumah tangga yang lebih baik dengan memeriksa dimensi sosiologis tentang bagaimana keluarga membuat keputusan konsumen. Tiga variabel sosiologis yang membantu menjelaskan bagaimana fungsi keluarga meliputi s
kohesi, adaptasi, dan komunikasi.

Kohesi adalah ikatan Emosional antara anggota keluarga. Itu mengukur seberapa dekat satu sama lain merasa anggota keluarga pada tingkat emosional. Kohesi mencerminkan rasa keterhubungan atau keterpisahan dari anggota keluarga lainnya.

Adaptasi mengukur kemampuan sebuah keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peran, dan aturan hubungan dalam respon terhadap stres situasional dan perkembangan. Tingkat adaptasi menunjukkan seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh situasi berubah.

Komunikasi adalah dimensi memfasilitasi, penting untuk gerakan pada dua dimensi lainnya. Positif keterampilan komunikasi (seperti empati, mendengarkan reflektif, komentar mendukung) memungkinkan anggota keluarga untuk berbagi kebutuhan mereka berubah karena mereka berhubungan dengan kohesi dan kemampuan beradaptasi. keterampilan komunikasi negatif (seperti pesan ganda, ganda mengikat, kritik) meminimalkan kemampuan untuk berbagi perasaan, sehingga membatasi gerakan dalam dimensi kohesi dan kemampuan beradaptasi. Memahami apakah keluarga
anggota puas dengan pembelian keluarga membutuhkan komunikasi dalam keluarga. Untuk menentukan bagaimana keluarga membuat keputusan pembelian dan bagaimana keluarga mempengaruhi perilaku pembelian masa depan anggotanya, hal ini berguna untuk memahami fungsi yang disediakan dan peran yang dimainkan oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka.
FUNGSI KELUARGA
Empat fungsi dasar yang disediakan oleh keluarga sangat relevan dengan diskusi tentang perilaku konsumen. Ini termasuk (1) Ekonomi kesejahteraan, (2) Emosional Dukungan, (3) gaya hidup keluarga Cocok, dan (4) Keluarga anggota sosialisasi.
(1) Ekonomi Kesejahteraan
Menyediakan sarana keuangan untuk tanggungan adalah diragukan lagi fungsi dasar keluarga. Bagaimana keluarga membagi tanggung jawabnya untuk memberikan kesejahteraan ekonomi telah berubah selama 25 tahun terakhir. Peran tradisional sebagai penyedia ekonomi suami dan istri sebagai pengurus rumah dan kuda yg berkeras kepala anak masih berlaku. Peran ekonomi anak-anak telah berubah. Hari ini, bahkan jika beberapa anak remaja bekerja, mereka jarang membantu keluarga secara finansial. Orangtua mereka masih diharapkan untuk menyediakan kebutuhan mereka. Tetapi beberapa dari mereka mendapatkan cukup pocketmoney untuk memutuskan konsumsi item diskresioner.
(2) Dukungan Emosional
Pemberian makanan emosional (termasuk cinta, kasih sayang, dan keintiman) untuk anggotanya adalah fungsi dasar yang penting dari keluarga kontemporer. Dalam memenuhi fungsi ini, keluarga memberikan dukungan dan dorongan dan membantu anggotanya dalam mengatasi masalah pribadi atau sosial. Untuk membuatnya lebih mudah bagi orangtua yang bekerja untuk menunjukkan kasih sayang cinta dan dukungan untuk anak-anak mereka, kartu ucapan perusahaan telah kartu pemasaran khususnya bagi orangtua untuk memberikan anak-anak mereka. Misalnya, di kebanyakan komunitas, pusat pendidikan dan psikologi banyak tersedia yang dirancang untuk membantu orang tua yang ingin membantu anak-anak mereka meningkatkan belajar mereka dan keterampilan komunikasi, atau secara umum, lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka.
(3) Gaya Hidup Keluarga Cocok
Fungsi lain keluarga yang penting dalam hal perilaku konsumen adalah pembentukan gaya hidup yang cocok untuk keluarga. Komitmen gaya hidup keluarga, termasuk alokasi waktu, sangat mempengaruhi pola konsumsi. Misalnya, peningkatan jumlah wanita menikah bekerja di luar rumah telah mengurangi waktu mereka telah tersedia untuk pekerjaan rumah tangga, dan telah menciptakan pasar untuk produk kenyamanan dan restoran cepat saji. Juga, dengan kedua orang tua yang bekerja, peningkatan penekanan ditempatkan pada waktu berkualitas notionof, Daripada kuantitas waktu?? dihabiskan dengan anak-anak dan
anggota keluarga lainnya. Menyadari kelangkaan waktu kualitas keluarga, Hotel, menampilkan berbagai paket akhir pekan ditargetkan untuk pasangan dan anak-anak mereka.
(4) Sosialisasi Anak dan Anggota Keluarga Lainnya
Sosialisasi anggota keluarga, terutama anak muda, adalah fungsi keluarga pusat. Dalam sebagian besar, proses ini terdiri dari menyampaikan kepada anak-anak nilai dasar dan mode perilaku yang konsisten dengan budaya. Ini umumnya mencakup prinsip-prinsip moral dan agama, keterampilan interpersonal, pakaian dan perawatan standar, perilaku yang sesuai dan pidato, dan pemilihan tujuan pendidikan dan pekerjaan atau karir yang cocok. Sosialisasi keterampilan (sopan santun, tujuan, nilai, dan kualitas lainnya) yang diberikan kepada anak secara langsung melalui instruksi dan secara tidak langsung melalui pengamatan perilaku orang tua dan saudara kandung yang lebih tua. Pemasar sering menargetkan orang tua mencari bantuan dalam tugas sosialisasi anak remaja.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA
Keluarga menggunakan produk meskipun orang biasanya membeli mereka. Menentukan apa produk harus dibeli, yang ritel stopkontak untuk digunakan, bagaimana dan kapan produk yang digunakan, dan siapa yang harus membelinya adalah proses rumit yang melibatkan berbagai aktor atau peran dan.
Peran Perilaku
Keluarga dan kelompok lain menunjukkan apa yang sosiolog Talcott Parsons disebut perilaku peran instrumental dan ekspresif.
* Peran instrumental, juga dikenal sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan keuangan, kinerja, dan fungsi lainnya yang dilakukan oleh anggota kelompok.

Ekspresif melibatkan peran pendukung anggota keluarga yang lain dalam proses pengambilan keputusan dan mengekspresikan kebutuhan keluarga s estetika atau emosional, termasuk norma-norma keluarga menegakkan.
Peran individu Belanja Keluarga
Keluarga keputusan konsumsi melibatkan setidaknya lima peran didefinisikan, yang dapat diasumsikan oleh pasangan, anak, atau anggota lain dari rumah tangga. Kedua peran ganda dan beberapa aktor normal. Pemasar perlu berkomunikasi dengan konsumen dengan asumsi masing-masing peran, mengingat bahwa anggota keluarga yang berbeda akan mengasumsikan peran yang berbeda tergantung pada situasi dan produk. Anak-anak, misalnya, pengguna sereal, mainan, pakaian, dan banyak produk lainnya tetapi tidak mungkin pembeli. Salah satu atau kedua orang tua tersebut menjadi penentu dan pembeli, meskipun anak-anak mungkin penting sebagai
influencer dan pengguna.
Peran Keluarga
Untuk keluarga berfungsi sebagai unit kohesif, peran atau tugas-seperti mencuci pakaian, menyiapkan makanan, pengaturan meja makan, membuang sampah, berjalan-jalan anjing harus dilakukan oleh satu atau lebih anggota keluarga. Dalam masyarakat yang dinamis kita, dll peran yang terkait dengan keluarga yang terus berubah.
Konsumsi Keluarga Peran Kunci
Peran yang dimainkan oleh anggota keluarga yang berbeda akan bervariasi dari produk ke produk. Sedangkan belanja di pasar, ibu rumah tangga datang di berbagai jus yang baru ia membeli untuk keluarga. Keputusannya untuk membeli tidak secara langsung melibatkan pengaruh anggota keluarga lainnya. Dia adalah penentu, pembeli, tapi dia mungkin atau mungkin tidak preparer dan tidak hanya pengguna. Dalam kasus produk-produk seperti televisi, mobil, sistem musik, furnitur atau produk lain yang mungkin untuk digunakan oleh beberapa atau semua anggota keluarga, keputusan pembelian mungkin keputusan bersama atau kelompok. Ada delapan peran yang berbeda dalam proses pengambilan keputusan keluarga.
Pengaruh pada Proses Keputusan
Bagaimana suami dan istri melihat pengaruh relatif mereka pada pengambilan keputusan di seluruh tahap keputusan? Dan apa artinya ini bagi pemasar? Keputusan bersama cenderung dibuat tentang liburan, televisi, kulkas, dan perabot ruang tamu. Otonom pengambilan keputusan cenderung untuk hadir dalam pengambilan keputusan tentang kategori yang termasuk perhiasan wanita s, pakaian pria rekreasi s, cat indoor dan wallpaper, dan bagasi. Dengan memahami mana di peta ini? keputusan untuk membeli produk tertentu jatuh, pemasar dapat menjadi untuk menentukan aspek mana dari produk tertentu untuk mengiklankan kepada anggota rumah tangga yang berbeda dan media yang akan mencapai anggota keluarga yang berpengaruh.
Pengaruh oleh Keputusan Tahap
Pasangan mengerahkan derajat yang berbeda jika pengaruh ketika melewati tahapan yang berbeda dari proses pengambilan keputusan. Gerakan dari pencarian informasi untuk keputusan akhir mungkin minimal dalam kasus keterlibatan rendah banyak barang tetapi lebih jelas untuk barang yang berisiko atau memiliki keterlibatan tinggi untuk keluarga. Gerakan yang paling menonjol untuk lemari es, mobil keluarga, furniture ruang tamu berlapis, dan karpet atau permadani. Liburan mungkin adalah yang paling demokratis dari keputusan pembelian keluarga s. Kampanye terpisah mungkin bertepatan dengan kepentingan khusus, terutama untuk produk-produk dengan siklus perencanaan yang panjang.
Pengaruh pekerjaan
Di masa lalu, pemasar mampu merujuk pada struktur kategori peran tradisional untuk menentukan anggota keluarga yang paling mungkin untuk membeli produk tertentu. Meskipun peran membeli tradisional masih berlaku, suami dalam dual-pendapatan pernikahan mungkin bersedia untuk berhenti di toko kelontong untuk mengambil beberapa barang, dan istri yang bekerja mungkin drop mobil keluarga di bengkel untuk mengganti oli. Namun, pasangan kontemporer tidak cenderung bergeser tanggung jawab bersama untuk membeli tradisional hanya satu pasangan, tetapi mereka willingto berbelanja bersama-sama untuk item utama.
Pengaruh Gender
Seperti kesenjangan jender menyempit, suami dan istri semakin keputusan dibuat bersama. Qualls mempelajari keputusan tentang keluarga liburan, mobil, pendidikan anak-anak s, perumahan, asuransi, dan tabungan. Sebelum studi menunjukkan bahwa keputusan mengenai produk ini biasanya dilaporkan sebagai istri atau suami yang dominan. Qualls menemukan sangat bahwa keputusan bersama sekarang norma untuk produk ini, dengan 80 persen dari pendidikan anak-anak dan perumahan keputusan dibuat bersama. Meningkatkan sumber daya perempuan dan pergeseran ke arah egalitarianisme memproduksi pengambilan keputusan yang lebih bersama dalam kategori produk dan pelayanan yang dirasakan berisiko tinggi.
R. Yuvarani, M.phil Scholar, Periyar University, Salem-11

Pengaruh Individu Kelompok


Pengertian kelompok rujukan
¢  Schiffman dan Kanuk (2007)
                Kelompok rujukan adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atau rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku.
¢  Kotler (1999)
                Sebuah kelompok referensi (rujukan) bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Engel et al. (1994)
Kelompok acuan (rujukan) adalah orang atau kelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu.

Hawkins, Mothersbaugh, dan Best (2007)
Suatu kelompok rujukan adalah kelompok yang memiliki perspektif perkiraan atau nilai yang dipakai oleh seorang individu sebagai dasar perilakunya saat ini.  Karena itu suatu kelompok rujukan adalah secara sederhana adalah suatu kelompok yang mana individu menggunakannya sebagai pedoman perilaku pada situasi tertentu.

Pengaruh Kelompok Rujukan pada Perilaku Konsumen
Hawkins et al. (2007)
Informational influence (pengaruh informasional) terjadi ketika seorang individu menggunakan perilaku dan pendapat anggota KR sebagai sumbangan informasi yang sangat berguna. 
Pengaruh normatif (normative influence), kadang-kadang merujuk pada pengaruh utilitarian (utilitarian influence), terjadi ketika individu memenuhi ekspektasi kelompok untuk mendapat reward langsung untuk menghindari sanksi.
Pengaruh Identifikasi (Identification influence), juga disebut value-expressive influence, terjadi ketika individu telah mengalami internalisasi nilai dan norma grup
Tiga cara yang disampaikan oleh Engel et al. (1994)
¢  Pengaruh Utilitarian (Normatif)
                Pengaruh KR dapat diekspresikan melalui tekanan untuk tunduk pada norma kelompok; oleh karena itu lazim mengacu pada pengaruh normatif
¢  Pengaruh Nilai-ekspresif
                Kelompok rujukan juga dapat melaksanakan fungsi nilai-ekspresif, di mana suatu kebutuhan akan hubungan  psikologis dengan suatu kelompok tampak jelas dengan penerimaan norma, nilai, atau perilaku kelompok tersebut dan respons penyesuaian diri dibuat, walaupun tidak ada motivasi untuk menjadi seorang anggota
¢  Pengaruh Informasi
                Konsumen kerap menerima opini orang lain sewaktu memberikan bukti yang dapat dipercaya dan dibutuhkan mengenai realitas.

Sumber: Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si.

Dra. Rahma Wahdiniwaty,M.Si.